alhasil dengan sedikit memaksa, akhirnya si mas penjual pun memperbolehkan saya memesan kopi telur di kedai kopi medan yang ada di foodcourt Cito ini. dan masih dengan tatapan mbaknya-serius-mau-minum-kopi-telur-ini, akhirnya dia membuatkan saya juga satu gelas kopi telur.
atas dasar penasaran rasanya dan "larangan" mas penjual tadi, saya pun akhirnya mencoba kopi ini. disajikan hangat, si mas menjamin kalau kopi ini tidak akan amis.
dan benar! kopinya nggak amis sama sekali. yang ada cuma rasa kopi yang tidak terlalu kuat (karena saya memesan dengan level sedang, bukan kuat) plus gurih yang ditimbulkan oleh telur tadi.
overal? enak. entah apa gunanya sampai si mas ini menerapkan prinsip gender bagi peminum kopi telur ini. yah saya cuma bisa berharap saya tidak akan tumbuh jakun setelah minum kopi ini nanti.
2 komentar:
kolomenjing..
opo iku kolomenjing?
Posting Komentar